Jakarta, energywatch.or.id – Energi merupakan hal mendasar bagi hampir setiap peluang dan tantangan. Energi sangat penting untuk setiap aspek kehidupan kita, baik itu ekonomi, iklim, atau produksi pangan. Energi berkelanjutan semakin terbukti karena bahan bakar fosil menjadi kurang layak untuk pembangkit energi.
Menurut proyeksi PBB, ada sekitar 9,5 miliar orang diperkirakan akan hidup di dunia pada tahun 2050. Meningkatnya populasi dan masalah lingkungan membebani sumber daya energi yang sudah berada di bawah tekanan. Seiring dengan semakin bergantungnya teknologi pada dunia, kebutuhan akan energi juga semakin meningkat.
Direktur eksekutif Energy Watch Daymas Arangga mencatat bahwa, saat ini masih diperlukan energi bersih imbas dari peningkatan polulasi dan masalah lingkungan.
“Proses transisi energi saat ini masih diperlukan energi yang lebih bersih sebelum akhirnya benar-benar menjadi energi yang bebas emisi karbon.” Kata Daymas dalam wawancara ruangenergi.com pada Senin, (10/07/2023).
Selain itu, Daymas juga mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi secara bijak agar dalam masa transisi energi ini benar-benar optimal dan tidak terbuang.
“Dalam masa transisi energi ini kita juga perlu bisa mengukur dan mengkonservasi energi bagaimana kita benar-benar secara optimal memanfaatkan energi secara optimal dan tidak ada energi yang terbuang.” Ujar Daymas.
Pada tanggal 10 Juli, diperingati sebagai Hari Bebas Energi Global mempromosikan kesadaran akan sumber energi alternatif. Selain belajar tentang bentuk energi terbarukan, seperti matahari, angin, dan panas bumi, hari ini menawarkan kesempatan untuk menjelajahi sumber-sumber ini.
Menariknya hari ini juga bertepatan dengan ulang tahun kelahiran penemu Amerika Serbia Nikola Tesla. Masyarakat umumnya menggunakan minyak, batu bara, dan gas sebagai sumber energi.