Kondisi Hulu Migas di RI Disebut Cukup Berat, Kenapa?

Kondisi industri hulu migas saat ini disebut tengah mengalami permasalahan yang cukup berat.

Hal itu dikatakan oleh Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan yang mengungkapkan soal kondisi migas saat ini.

“Berdasarkan perkembangan satu tahun terakhir dan juga tahun-tahun belakangan, industri hulu migas ini sedang mengalami permasalahan yang cukup berat apalagi kita sudah mengalami tiga tahun dilanda pandemi di mana harga minyak sempat drop dan sekarang sudah mulai naik lagi jadi fluktuasinya ini sangat luar biasa sekali,” ujar Mamit saat berdialog di IDX Channel, Jumat (25/11/2022).

Dia mengatakan, kondisi sangat berpengaruh terhadap perkembangan hulu migas secara global maupun Indonesia. Sebab, bagaimanapun saat ini migas masih menjadi salah satu indikator dalam perekonomian secara global di mana ekonomi

global sangat dipengaruhi oleh kenaikan harga maupun penurunan harga minyak dunia.

“Ini bisa kita lihat bagaimana dampak dari konflik Rusia dan Ukraina yang tiba-tiba langsung menaikkan harga minyak yang sangat luar biasa dan sangat tinggi sehingga banyak sekali negara negara di Eropa dan juga Amerika Serikat yang mengalami resesi dalam waktu di tahun 2022 ini,” papar Mamit.

Oleh karena itu, dia menilai industri hulu migas ini masih belum tergantikan meskipun saat ini seluruh dunia sudah berbicara mengenai energi terbarukan.

Bahkan global pun sudah menyarankan untuk mengurangi energi fosil dan sudah sama-sama berkomitmen untuk net zero emission baik itu pada 2050 maupun 2060 tergantung dari masing masing negara.

“Tetapi transisi energi ini sepertinya sudah mulai berjalan dan ini menjadi salah satu tantangan bagi industri hulu migas dalam rangka menyesuaikan terhadap permintaan global di mana untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,” terang Mamit.

Sebagaimana diketahui bahwa produk-produk yang dihasilkan migas adalah salah satu produk yang memberikan kontribusi yang sangat besar dalam emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Oleh karena itu, menurut Mamit, ke depan industri hulu migas harus benar-benar bisa melakukan transformasi ataupun bisa melakukan perubahan-perubahan untuk mengikuti perkembangan ataupun tuntutan dari permintaan global dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Jadi saya kira untuk hulu migas terutama hulu migas global ini sangat luar biasa sekali. Untuk di sektor nasional sendiri hulu migas sampai sejauh ini masih menjadi salah satu poin utama dalam penerimaan negara meskipun kita lihat bahwa investasi terus tidak tercapai dan listing migas juga tidak pernah tercapai dan juga belum ada penemuan cadangan yang luar biasa,” tutur Mamit

Lanjutnya, hal itulah yang menjadi tantangan tersendiri bagi industri hulu migas terutama pihak SKK Migas dan kementerian ESDM bagaimana ke depan industri hulu migas ini menjadi lebih menarik dan berkembang.

No comment yet, add your voice below!


Add a Comment

Your email address will not be published.