Harga bahan bakar minyak (BBM) RON 92 milik SPBU Shell dibanderol lebih murah dibandingkan SPBU Pertamina. Shell menjual BBM Super Rp13.550 per liter, sedangkan Pertamax milik Pertamina Rp13.900 dan Rp14.500 di wilayah tertentu.
Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan menjelaskan, bahwa itu adalah jenis BBM umum (JBU) yang formulasi harganya diatur dalam Keputusan Menteri ESDM 62/2020, di mana perhitungan menggunakan rata-rata harga publikasi MOPS atau Argus, dengan satuan dolar AS per barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya, sampai dengan tanggal 24 pada 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.
“Jadi masing-masing badan usaha bisa bermain di margin yang maksimal adalah 10 persen dan juga konstanta alpa yang berada di +Rp1.800,” kata Mamit
Masing-masing badan usaha penyalur BBM akan menyesuaikan harga jual ke masyarakat dengan biaya distribusi, biaya penyimpan sehingga membuat harga menjadi lebih murah.
“Sebagaimana kita ketahui bahwa jumlah SPBU Shell ini masih sangat sedikit jika dibandingkan dengan SPBU Pertamina yang mana biaya distribusinya pasti akan berbeda,” tutur Mamit.
Selain itu, dia berpendapat bahwa Shell menjual BBM lebih murah dari Pertamina mungkin sebagai upaya untuk mendapatkan pelanggan dari Pertamina atau SPBU swasta lainnya.
“Saya kira harga Shell RON 92 yang lebih murah dari Pertamax adalah keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya.
Pertamina merilis harga BBM terbaru yang berlaku mulai hari ini, 1 November. Ada kenaikan harga pada BBM jenis Dexlite dan Pertamina Dex, dan Pertamax Turbo turun harga. Sementara itu, harga Pertalite, Pertamax, dan Biosolar tak mengalami perubahan. Berikut rinciannya:
Pertalite Rp10.000
Pertamax: Rp13.900-Rp14.500
Pertamax Turbo: Rp14.300-Rp14.600
Pertamina Dex: Rp18.550-Rp19.350
Dexlite: Rp18.000-Rp18.700
Biosolar: Rp6.800
Harga BBM Shell juga mengalami penyesuaian per 1 November. Super turun dari Rp14.150 per liter menjadi Rp13.550, V-Power turun dari Rp14.840 menjadi Rp14.210, V-Power Nitro+ turun dari Rp15.230 menjadi Rp14.560, V-Power Diesel naik dari Rp18.450 menjadi Rp18.840. Berikut rinciannya:
Jakarta, Banten, Jawa Barat
Shell Super Rp13.550
Shell V-Power Rp14.210
Shell V-Power Diesel Rp18.840
Shell V-Power Nitro+ Rp14.560
Jawa Timur
Shell Super Rp13.550
Shell V-Power Rp14.210
Shell Diesel Extra Rp18.380
Shell V-Power Nitro+ Rp14.560
Sumatera Utara
Shell Super Rp13.840
Shell V-Power Rp14.520
Shell Diesel Extra Rp18.780
Selain itu, Mamit mengatakan harga jual BBM jenis RON 92 oleh Shell telah disesuaikan dengan biaya distriusi dan penyimpanan yang cenderung lebih kecil dibandingkan biaya yang dikeluarkan Pertamina. Alasannya, SPBU Shell masih sedikit dan belum tersebar ke seluruh Indonesia seperti halnya Pertamina. Faktor itu, kata Mamit, sebagai pertimbangan mengapa Pertamina masih mempertahankan harga Pertamax di Rp13.900 per liter.
“Jika dibandingkan dengan SPBU Pertamina, biaya distribusinya pasti akan berbeda dengan Shell. Pertamina pasti berhitung dengan kondisi saat ini. Apalagi mereka menjual BBM tidak hanya di kota besar, tapi seluruh wilayah Indonesia,” jelasnya.
Oleh sebab itu, Mamit mengimbau agar SPBU swasta seperti Shell juga turut meratakan cabangnya di berbagai wilayah Indonesia. Alih-alih hanya menjalankan bisnisnya di kota-kota besar yang konsumen BBM nya padat.